Kerontokan
Definisi Rambut Rontok
Dalam dunia medis, rambut rontok dikenal dengan istilah alopecia. Sebenarnya, rambut rontok adalah kondisi umum yang dialami semua orang. Rambut yang sudah tua harus mengalami proses regenerasi dan digantikan rambut-rambut baru. Ada tiga fase pertumbuhan rambut yang terjadi pada setiap orang, yaitu:
- Anagen: rambut tumbuh secara aktif selama dua hingga enam tahun.
- Catagen: proses transisi yang membuat rambut berhenti tumbuh selama dua hingga tiga minggu.
- Telogen: fase istirahat ketika rambut mati akan rontok dan digantikan oleh rambut baru.
Gangguan kesehatan rambut akan tampak bila rambutmu rontok lebih dari 100 helai per hari (dikenal dengan istilah telogen effluvium). Kerontokan yang dibiarkan begitu saja akan membuat rambut tipis hingga akhirnya menimbulkan kebotakan. Jika rambut rontok berlebihan, berarti sedang mengalami masalah kesehatan yang harus lekas ditangani. Pada umumnya, kaum pria mengalami gangguan kerontokan rambut lebih parah daripada wanita. Kendati demikian harus tetap merawat rambut secara telaten supaya terhindar dari risiko kerontokan.
Mengenal Berbagai Penyebab Rambut Rontok
Ada berbagai faktor yang menyebabkan rambut rontok berlebihan dan menjadi tipis, yaitu:
Faktor Genetik
Jika kamu memiliki anggota keluarga yang mengalami kerontokan rambut parah, kemungkinan besar kamu juga dapat mengalaminya. Hal ini disebabkan oleh faktor genetik yang mempengaruhi laju pertumbuhan serta kerontokan rambut.
Pertambahan Usia
Seiring dengan bertambahnya usia, semakin banyak folikel rambut yang berhenti memproduksi rambut-rambut baru. Sehingga risiko rambut tipis pada usia senja pun jadi sulit dihindari.
Tubuh Kekurangan Protein
Asupan protein sangat penting untuk mendukung proses regenerasi sel-sel tubuh yang baru. Jika tubuh kekurangan protein jenis keratin, maka rambut akan lebih mudah terlepas dari folikelnya. Di sisi lain, pertumbuhan rambut baru juga terhambat karena kebutuhan proteinnya tidak terpenuhi secara maksimal. Salah satu penyebab utama tubuh kekurangan protein adalah pola diet yang kurang tepat. Jangan sampai upaya dietmu membuat tubuh jadi kekurangan protein dan bikin rambut rontok berlebihan, ya.
Tubuh Kekurangan Vitamin D
Selain asupan protein, rupanya pertumbuhan rambut juga butuh vitamin D untuk menstimulasi folikel-folikel rambut. Saat tubuh kekurangan vitamin D, maka folikel rambut akan kesulitan memproduksi rambut-rambut baru yang akan menggantikan rambut rontok. Jika hal ini terjadi terus-menerus, kemungkinan besar rambut jadi tipis.
Stres
Jangan mengabaikan dampak negatif stres bagi tubuh. Tak cuma membuat daya tahan tubuh menurun, stres juga bisa membuat rambut jadi tipis. Jika stres ditangani secara serius, maka kondisi rambut akan pulih dan berangsur-angsur kembali tebal. Jadi, sebaiknya kamu menangani penyebab stres supaya tubuh dan pikiran jadi rileks dan tidak mempengaruhi pertumbuhan rambut.
Kehamilan
Setiap wanita akan mengalami perubahan kondisi tubuh yang berbeda saat hamil. Ada yang mengalami pertumbuhan rambut signifikan, tetapi ada pula yang mengalami kerontokan parah. Kondisi rambut yang rontok parah akan pulih seperti sedia kala pasca melahirkan. Hal yang bisa dilakukan adalah mengurangi risiko rambut rontok selama hamil dengan mengonsumsi makanan bergizi dan menggunakan vitamin rambut yang aman bagi calon bayimu.
Mengidap Penyakit Tertentu
Ada beberapa jenis penyakit yang menimbulkan efek samping berupa kerontokan rambut, misalnya lupus dan diabetes. Tekstur rambut akan semakin tipis jika tidak menangani penyakit penyebab rambut rontok secara intensif.
Konsumsi Obat dan Terapi Tertentu
Masalah rambut rontok juga rentan terjadi pada orang-orang yang menjalani terapi radiasi serta kemoterapi atau mengonsumsi pil KB, obat depresi, obat jantung, dan obat tekanan darah tinggi. Penyebab rambut rontok yang satu ini dapat diminimalkan dengan mengonsumsi vitamin A secara teratur.
Rambut Terlalu Sering Terkena Panas
Paparan sinar matahari dan alat-alat styling yang berlebihan juga dapat menjadi penyebab rambut rontok. Itulah sebabnya mesti lebih telaten melindungi rambut dari sinar matahari dan alat-alat styling bertemperatur panas. Jangan lupa memakai topi saat beraktivitas di luar ruangan serta mengandalkan vitamin untuk mempertahankan kesehatan rambut.
Paparan Bahan Kimia
Bahan-bahan kimia untuk mengubah warna atau tekstur rambut juga dapat menjadi biang keladi penyebab rambut rontok. Saat bahan-bahan kimia meresap ke kulit kepala dan rambut, batang rambut pun akan melemah dan mudah rontok. Lebih parahnya lagi, rambut akan tampak kusam, kering, bercabang, dan kehilangan kilau alaminya.
Mengepang atau Menguncir Rambut Setiap Hari
Mengepang atau menguncir memang membuat rambut jadi rapi saat beraktivitas. Sayangnya, kebiasaan tersebut dapat mengakibatkan rambut rontok bila melakukannya setiap hari. Kulit kepala akan tegang dan membuat rambut mudah terlepas dari folikelnya. Bahkan, hal ini akan semakin parah bila mengepang atau menguncir rambut kuat-kuat selama berjam-jam setiap hari.
Mengapa Rambut Bisa Mengalami Kerontokan
Pada dasarnya, rambut rontok merupakan hal yang wajar dialami manusia. Hal ini karena kerontokan rambut merupakan sebuah proses alami yang pasti akan dialami seseorang, baik itu oleh anak kecil maupun orang dewasa. Hal ini karena pertumbuhan dan perkembangan rambut manusia ternyata memiliki siklus tersendiri. Sebelum benar-benar rontok, rambut manusia akan terlebih dahulu melalui beberapa fase. Fase pertama disebut sebagai anagen, adalah tahap di mana serat rambut mengalami pertumbuhan aktif. Pada fase ini, rambut akan terus tumbuh dan menjadi panjang seiring bertambahnya waktu.
Setelah itu, rambut akan mengalami fase katagen, yang biasa disebut juga sebagai fase istirahat. Dalam fase ini, rambut akan mulai berhenti tumbuh. Terakhir, adalah fase telogen, yang juga menjadi penyebab rambut manusia akan selalu mengalami kerontokan secara alami. Pada fase ini, rambut benar-benar telah berhenti tumbuh. Rambut yang telah mati tersebut kemudian akan rontok dengan sendirinya. Selanjutnya, siklus tersebut akan terus kembali berulang hingga manusia meninggal. Namun, jika rambut rontok terjadi secara terus menerus dan berkepanjangan, maka penyebabnya bisa jadi tak hanya karena dipengaruhi oleh siklus alami ini.
Siklus Pertumbuhan Rambut
Ada 3 fase dalam proses pertumbuhan rambut, diantaranya adalah :
- Fase Anagen
Fase anagen atau disebut juga dengan fase pembentukan rambut, dimulai dengan proses pembentukan folikel yang berasal dari epidermis ke arah dalam menuju lapisan dermis, yang diikuti dengan proses keratinisasi sehingga terbentuk rambut, waktu fase anagen ini berkisar antara 2-3, hingga 6 tahun. - Fase Katagen/Masa Istirahat
Setelah rambut terbentuk dan mulai tumbuh, rambut lama berada di tempatnya, tidak bekerja dan tidak berhubungan dengan papil rambut, tidak terjadi pembentukan apapun selama kurang lebih 2-3 minggu. - Fase Telogen/Masa Pergantian
Pada masa pergantian, papil rambut bekerja membentuk umbi baru dan mendorong rambut lama lepas, jangka waktu yang diperlukan dalam fase telogen ini adalah 100 hari.
Ciri-ciri & Penyebab Rambut Rontok yang Wajar
Pada dasarnya, ada beragam penyebab rambut rontok berlebih, mulai dari faktor genetik, hormon, usia, hingga kesehatan. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, tidak semua rambut rontok sebenarnya perlu dikhawatirkan. Sebab, kerontokan tersebut bisa jadi disebabkan oleh siklus pertumbuhan rambut yang memang terjadi secara alami. Lalu, seperti apa ciri-ciri dan penyebab rambut rontok yang masih tergolong wajar?
- Kerontokan Hanya 50-100 Helai per Hari
Setiap manusia rata-rata memiliki helai rambut dengan jumlah sekitar 100-150 ribu atau bahkan lebih. Dengan begitu, apabila dalam satu hari ada beberapa helai rambut rontok dan tercabut dari akarnya, hal tersebut merupakan hal yang sangat wajar terjadi. Asalkan, rambut yang rontok tersebut tidak menunjukkan kuantitas yang terlalu banyak. Sebab, fase telogen yang dialami tiap helai rambut pun berbeda. Apabila penyebab rambut rontok benar-benar karena fase ini, maka seharusnya jumlahnya tidak signifikan.
- Rambut yang Rontok Ketika Disisir dalam Kondisi Basah
Rambut kering dan kaku bisa menjadi masalah tersendiri, Selain lebih sulit ditata, rambut yang tampak kering juga akan membuat penampilan kurang maksimal. Oleh karena itu, sebelum mulai menata berikan perawatan ekstra berupa vitamin pada rambut. Hal ini khususnya sangat penting dilakukan yang memiliki rambut kering sehingga akan lebih mudah rambut dibentuk sesuai gaya yang diinginkan.
- Rambut Rontok Karena Fase Telogen
Penyebab rambut rontok yang wajar selanjutnya adalah karena diakibatkan fase telogen. Dalam fase ini, bibit rambut atau biasa disebut papila yang terletak di bawah rambut rontok tersebut telah ‘matang’ dan siap tumbuh. Sehingga, meskipun rambut lama telah rontok, akan segera tumbuh rambut baru untuk menggantikannya. Dengan begitu, tak perlu khawatir akan risiko kebotakan atau rambut menipis.
- Tidak Rontok Berlebihan di Bantal
Ketika bangun tidur, perhatikan bantal yang digunakan. Lihat apakah banyak bekas rambut yang tertinggal di atasnya atau tidak. Jika rambut yang rontok tidak lebih dari 8-10 helai dan tidak terjadi terlalu sering, maka hal tersebut bisa dikategorikan wajar.
- Kerontokan Setelah Melahirkan
Selama hamil, rambut wanita akan lebih jarang rontok karena hormon estrogen dalam tubuh melonjak dan berdampak pada pemanjangan fase hidup rambut. Namun, setelah melahirkan, hormon estrogen akan kembali normal, sehingga menyebabkan jumlah rambut rontok menjadi lebih banyak dari biasanya. Kerontokan ini wajar terjadi dan biasanya akan dialami selama 5-6 bulan setelah proses melahirkan.
- Kerontokan Akibat Pengaruh Musim
Perubahan musim juga menjadi salah satu penyebab rambut rontok. Saat musim panas, rambut mudah patah dan rontok karena kulit kepala menjadi lebih kering. Ketika memasuki musim dingin, kondisi ini otomatis berubah dan jumlah kerontokan akan semakin berkurang. Hal ini bisa dicegah dimana kerontokan ketika musim panas dengan selalu menggunakan pelindung kepala ketika bepergian keluar rumah.
Ciri-ciri & Penyebab Rambut Rontok yang perlu di waspadai
Kerontokan rambut tidak selamanya dapat dianggap wajar dan sepele. Terlebih, apabila kerontokan tersebut berlangsung secara terus-menerus dan berkepanjangan. Apabila masalah rambut rontok yang dialami menunjukkan ciri-ciri seperti beberapa poin di bawah ini, tak ada salahnya untuk berkonsultasi ke dokter atau ahli kesehatan!
1. Rambut Rontok Lebih dari 100 Helai per Hari
Menurut American Academy of Dermatologists, batas normal rambut rontok per harinya tidak melebihi 100 helai. Jika jumlah rambut rontok setiap hari sangat banyak dan sekiranya melebihi jumlah tersebut, perlu cukup waspada. Perhatikan siklus kerontokan rambut. Dalam beberapa hari, jika kerontokan semakin banyak, maka perlu pemeriksaan ke dokter. Hal ini agar bisa dideteksi lebih dini apabila ada penyebab-penyebab yang tidak diinginkan.
2. Rambut Mudah Rontok Meski Hanya Disisir Jari
Rambut rontok dapat dikatakan tidak wajar apabila mengalami kerontokan berlebih bahkan saat hanya disisir dengan jari. Sebab, rambut yang sehat seharusnya memiliki akar yang cukup kuat dan tidak mudah tercabut begitu saja. Apabila saat disisir jari ada sangat banyak rambut terjatuh, hal itu patut diwaspadai.
3. Rambut yang Rontok Merupakan Rambut Patah
Dalam kondisi wajar, rambut yang rontok seharusnya merupakan rambut utuh yang memang tercabut langsung dari akarnya. Jika rambut rontok merupakan rambut patah, atau dengan kata lain tercabut di tengah bagian, hal itu menunjukkan bahwa kondisi rambut tidak sehat. Sebab, rambut akan mudah patah jika mengalami penipisan di salah satu titik.
4. Mulai Terjadi Penipisan Rambut
Efek yang paling ditakuti dari masalah kerontokan rambut tentu adalah kebotakan atau penipisan rambut. Masalah kerontokan dapat dikatakan mulai tidak wajar, jika hal tersebut sudah menyebabkan rambut menipis. Cara mengeceknya adalah dengan membuat kunciran kuda pada rambut dan selanjutnya, perhatikan perubahannya dari hari ke hari. Jika rambut yang dikuncir semakin menipis dari hari ke hari, maka bisa jadi masalah kerontokan yang Kamu alami sudah melewati batas wajar.
Masalah Kesehatan yang Bisa Jadi Penyebab Rambut Rontok
Kerontokan berlebih memang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya seperti umur yang bertambah, hingga kondisi psikis yang tengah tertekan atau stres. Namun, lebih dari itu sebaiknya tidak menyepelekan kerontokan rambut berlebih adalah karena masalah kesehatan. Sebab, rambut rontok ternyata juga bisa menjadi indikator adanya berbagai masalah kesehatan serius. Berikut ini beberapa jenis penyakit yang salah satunya ditandai dengan kerontokan rambut:
1. Telogen Effluvium (TE)
Telogen effluvium (TE) merupakan kondisi di mana terjadi perubahan jumlah folikel rambut yang berperan penting dalam menumbuhkan rambut. Jika jumlah folikel rambut berkurang, maka jumlah rambut yang tumbuh juga semakin sedikit. Konsekuensinya, rambut yang rontok tidak dapat digantikan. Penyakit ini muncul ditandai dengan adanya penipisan rambut di beberapa titik kepala, seperti ubun-ubun. Apabila tidak ditangani, hal ini bisa menyebabkan kebotakan permanen.
2. Anemia
Penyebab rambut rontok berlebih juga bisa disebabkan oleh penyakit anemia. Gangguan kesehatan ini muncul akibat kurangnya asupan zat besi dalam tubuh, yang mengakibatkan kadar hemoglobin dan sel darah merah juga ikut menurun. Kondisi ini memengaruhi kandungan feritin dalam rambut yang berperan penting untuk pertumbuhannya. Tidak heran jika seseorang yang mengalami anemia juga lebih mudah mengalami masalah kerontokan rambut.
3. Lupus
Kerontokan rambut yang tidak wajar juga bisa disebabkan oleh penyakit lupus. Pada penderita lupus, beberapa bagian kulit mudah mengalami peradangan, termasuk kulit kepala. Peradangan pada kulit kepala inilah yang menyebabkan rambut mudah rontok.
4. Alopecia Areata
Alopecia areata merupakan kondisi di mana folikel rambut mengalami gangguan akibat pengaruh sistem kekebalan tubuh, sehingga menimbulkan bercak di kulit kepala. Hasilnya, rambut menjadi lebih mudah rontok. Penderita penyakit ini sering terlihat baik-baik saja, namun bagian rambutnya akan nampak semakin menipis. Oleh sebab itu, jika kerontokan dirasa tidak wajar, segera periksakan ke dokter untuk mendeteksi kemungkinan adanya masalah kesehatan ini.
5. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Kerontokan rambut yang berlebihan juga bisa menjadi salah satu gejala penyakit Polycystic ovarian syndrome (PCOS). PCOS merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya ketidakseimbangan hormon pada ovarium. Perubahan hormon ini secara tidak langsung bisa memengaruhi bagian tubuh lain, termasuk menyebabkan kerontokan rambut.
6. Kerusakan Kelenjar Tiroid
Tiroid memiliki fungsi utama untuk mengatur kadar hormon dalam tubuh. Ketika kelenjar tiroid mengalami kerusakan, produksi beberapa hormon juga akan ikut terganggu. Hal ini salah satunya dapat ditunjukkan dengan banyaknya rambut yang rontok dan melebihi batas wajar. Jika tidak segera ditangani, kerusakan kelenjar tiroid juga akan mempengaruhi kondisi kesehatan tubuh.
Terlepas dari segala penyebabnya, baik dari masalah kesehatan maupun yang lain, masalah kerontokan rambut sudah seharusnya diperhatikan dengan serius. Sebab, meskipun bukan diakibatkan penyakit tertentu, rambut rontok yang tidak segera diatasi bisa menyebabkan rambut menipis atau bahkan mengalami kebotakan. Hal tersebut tentu akan memengaruhi penampilan dan mengurangi kepercayaan diri.